Tidak selalu harus di mesin besar

25 Januari 2009 pukul 03:04 | Ditulis dalam Tak Berkategori | 24 Komentar

lihat budgetUntuk budget kecil, tentu kita harus cermat juga menentukan pilihan proses cetak, apakah harus di mesin GTO, OLIVER, SOR, atau cukup mesin Toko atau bahkan cukup disablon saja. Kesimpulan, dengan dana yang minim dan hasil cetak yang tidak harus maksimal (misalnya hanya mencetak teks, tidak ada fotonya), berarti cukup memilih alternatif yang kualitas sedang-sedang saja.

Kondisi tersebut biasanya dalam hal mencetak: teks Undangan yang menggunakan Kartu Undangan blanko, Formulir, Nota, Faktur dan lain-lain, itu semuanya cukup dicetak di mesin Toko (maksimal ukuran Folio).

Tiap mesin beda-beda biayanya. Nama-nama mesin pada dasarnya menunjukkan kapasitas area cetak. Artinya makin besar area cetaknya maka biaya cetak per plat-nya pun makin mahal. Saya tidak akan menyebutkan berapa harga masing-masing mesinnya. Biasanya untuk jumlah cetak kurang atau sama dengan 2500 cetak, dihitung banyak platnya lalu dikalikan dengan harga per plat-nya. Kalau qty cetaknya melebihi 2500 cetak, maka biayanya adalah : (n plat maksimal + (Total Cetak – 2500) x Rp.x,-).  Ini berlaku untuk mesin besar. Sedangkan untuk Mesin Toko biasanya harga cetaknya per rim, tentunya ada batas minimum cetak.

 

 

24 Komentar »

RSS feed for comments on this post. TrackBack URI

  1. pa ku mu nanya tentang foto shoft

    hiks ^.~

  2. Buat Asep
    di tempat.
    Makasih ya kunjungannya.
    Pertama, namanya bukan “Foto Soft”, tapi PhotoShop, he3x. Gak apa-apa, yang penting maksudnya itu. PhotoShop sebuah aplikasi untuk mengolah image, seperti untuk memanipulasi foto dsb, dan sebenarnya masih banyak fungsinya. Kalau hubungannya dengan pembuatan Blog, biasanya digunakan untuk membuat Header, agar template Blog yang kita pakai tidak terlalu sama dengan pemakai template yang sama dengan kita.
    Terlalu panjang sebenarnya kalau untuk dibahas disini, sering-seringlah berlatih menggunakan aplikasinya. Agar kita sering memakai aplikasi ini, kaitkan dengan kebutuhan kita sehari-hari, misalnya kalau ingin menghilangkan flek hitam atau jerawat di wajah foto kita, bagaimana ya caranya? Nah contoh sederhana ini memungkinkan Anda untuk mencari pemecahannya, barulah disana kita akan mendapat materi baru setiap kali menemukan permasalahan.
    Oke, sementara itu, artinya saya akan menjawabnya mulai dari permasalahan yang ada saja, agar bahasannya terfokus, karena kalau dibahas Tutorial PhotoShop sepertinya terlalu panjang dan luas bahasannya.
    Untuk referensi, bisa baca-baca di:
    1. http://www.ilmuphotoshop.com
    2. mbahdewo.com
    dan sebenarnya banyak banget kalo mo belajar mah, sering2 weh bertanya ke Mr.Google, he3x..
    Ok, nuhun ya, salam buat keluarga 😉

  3. aduh pak gmn ya cara gunakan wab ini susah bgt…

    ku ingin buat iklan2 atau tips2 kayak bapak getoh tapi susah bgt napa ya

  4. punten ya pa bilih abdi ngaganggu aktifitas bp….!!!

    gmn lamun misalna ay nu bade buka di google

    “tips cara badan tinggi”

    trs abdi sebelumna bade buat tips2 nya
    nah cara buat y gmn ya pak…

  5. Buat Shevt
    di tempat.
    He3x.. kirain mo nanya tentang percetakan. Tapi gak apa2 bagus pertanyaannya. Mudah-mudahan saya tidak salah tangkap maksudnya ya. Perinsipnya kalau kita buat artikel tentang apa saja dan agar artikel tersebut bisa dicari di Google, ya sering-seringlah bikin artikel di Weblog (Kalau di WordPress bhs Indonesia, setelah login, pilih menu “Tulisan”, “Tambahkan Baru”, lalu ketik Tips-nya. Kalau perlu image/gambar, tinggal ambil aja dengan icon deket “Unggah/Sisipkan” yang berbentuk kotak itu, ada keterangannya kok dengan tulisan “Tambahkan Sebuah Gambar”. Kalo udah beres ngetik Tips-nya, tinggal pilih tombol “Terbitkan”). Cara itu aja dulu, gampang kok.
    Nah, udah deh, gak rumit khan? Memang ada cara lain agar tulisan kita selalu berada di rank tertinggi di Google. Coba sering-sering bertanya pada Google, agar pengetahuan terus bertambah, ok! He3x..
    Makasih ya kunjungannya..

  6. hatur nuhun mr google…???

    abdi kedah sering2..??
    mr google q bru buat 1 tapi itu jg cm ngarang klo bisa main k wab ku
    shevt.wordpress.com
    di tgg ya mr google
    wass

  7. mr google kan web bp ada di pinggir y jadi bs dipilih2
    kok aku ga bisa jadi aku mah dari 1 web semua y kesatu

    pak gimana cara nya seperti di penggir kanan bp

  8. Masih inget bikin Kategori?
    Begini, waktu Membuat Tulisan Baru, di sebelah kanan ada pilihan Kategori, centang aja tulisan tersebut mau disimpen di mana? Di halaman, di tulisan atau di apa?
    Ok, coba lagi ya..

  9. Mas mao nanya . kalo cetak undangan ukuran 30×35 misalkan trus mau di cetak di msn ofset yg bsr 70×100 misalkan. tuh gmana buat ukuran filmnya apa nurutin mesin ofsetnya ato nurutin undanganya. Tek tunggu lo jwbnya. makasih

  10. @Mas Fajar

    (Sebelumnya maaf ya kalo jawabannya kurang/ tidak memuaskan 😉 )
    Menurut saya: Kalau ukuran film, tentu akan sesuai dengan ukuran desain. Kita harus bisa / tahu bahwa dengan ukuran tsb akan masuk ke mesin jenis yang mana. Ukuran kertas bahan yang sudah dipotong, boleh mengikuti ukuran desain asli (1x), berarti (untuk ukuran diatas) filmya akan lebih kecil (bila melihat area cetak mesinnya). Hanya saja nanti akan hambur bahan, karena setiap kertas bahan harus dilebihkan kiri-kanannya minimal 2cm. Dan satu kali naik cetaknya hanya menghasilkan satu produk cetak, ini akan membuat lama / kesel operator cetaknya bila pesanan banyak. Kalau separasi (full colour) berarti harus membuat (4 x 2) atau 8 buah plat dan film. Dengan demikian hambur juga biaya pra cetaknya.

    Dari ukuran desain (30 x 35cm) dan misal area cetaknya 70 x 100cm, harus dicari dulu bilangan hasil bagi yang optimal.
    1. Begini, misalnya :
    dicoba 70/30 = 2,3 atau = 2.
    Coba juga 100/35 = 2,8 atau 2.(pembulatan jangan ke atas!)
    Pembagian ini menghasilkan 2 x 2 atau 4, atau dengan kata lain untuk
    ukuran itu bisa masuk 4x (30 x 35cm), artinya dalam satu kali cetak bisa
    naik cetak 4 ukuran sekaligus.
    Kalau desain itu dirancang bolak-balik, akan menghasilkan 4 buah hasil
    cetakan sekaligus.
    2. Lalu coba juga:
    100/30 = 3.3 = 3
    70 / 35 = 2 (pas banget, mepet, ini tidak mungkin karena mesin harus
    menjepit kiri & kanan kertas minimal masing2 1,5 cm. Hasil bagi ini bisa
    dianggap 1)
    Maka dari hasil bagi keduanya, akan menghasilkan 3 x 1 = 3 buah hasil
    cetak atau satu kali naik cetak bisa nyetak tiga buah produk ukuran sama)

    Dengan demikian, pakai cara pembagian yang pertama.

    Begitu Mas Fajar kalo menurut saya, he3x maaf lho ya kalo kurang puas 😉 Makasih ya kunjungannya, salam buat keluarga..

    • kang hendry, apakah untuk no 1 itu dipercetakan akan otomatis mencetak 4 ukuran sekaligus atau bagaimana ?

  11. Wah penjelasannya panjang ya. tp alhamdlilah bs dicerna. makasih byk ya mas/de aliya smoga bisnis designnya tambah maju. amin… Salam dari kluarga buat aliya.

  12. @ FAJAR
    makasih ya kalo memang jawabannya kepake, tapi tetep aja musti nyari jawaban yang lebih akurat. Salam juga buat keluarga 😉

  13. aslm, mau nanya nii
    1. hal yang harus dilakukan dalam memulai bisnis percetakan apa yah?
    2. kelebihan dan kekurangan digital printing dan Percetakan apa yah?

    terimakasih wslm.

  14. to
    Sarah
    ‘Alaikum salam wr wb.
    1. Sepertinya pertanyaan ini sudah berulang2, dan jawabannya ada di artikel Tips Memulai Usaha Bisnis Percetakan. Sebagai jawaban pelengkap, saya kembalikan pertanyaannya, sekarang Sarah sedang berada di ‘titik’ mana? Apakah dari nol atau sedang memulai? Apabila dari nol, maka sebaiknya minimal kita harus memiliki satu unit komputer minimal untuk kebutuhan desain, lalu printer sebagai alat bantu outputnya. Sebaiknya juga ada Scanner untuk mempercepat dalam membantu proses desain. Setelah peralatan ini ada dan asumsinya kita sudah siap mendesain apabila ada order, ya sudah tinggal mulai saja.
    Langkah selanjutnya, apabila produk tersebut memerlukan proses cetak mesin percetakan (misalnya dari segi kuantitinya yg sangat banyak, yg tidak mungkin diprint melalui print biasa), tinggal melakukan pra cetak seperti membuat film dan plat. Selanjutnya beli bahan kertas, lalu maklunkan saja untuk proses cetaknya pada percetakan (bahasan ini akan memerlukan waktu yang lumayan panjang, he3x)
    2. Seperti dikemukakan di jawaban pertama, apabila memerlukan quantity yang sangat banyak, printer yang biasa kita kenal tidak mungkin bisa melakukannya, perlu waktu berminggu-minggu mengerjakannya. Sebagai perbandingan, mesin GTO mampu mencetak 1 lembar ukuran A3 per detiknya, bahkan mungkin bisa dipercepat lagi. Coba bandingkan dengan kinerja printer…
    Dengan demikian (mungkin slahsatu kelemahan percetakan), bahwa untuk mencetak di percetakan ada batas minimum kuantiti/jumlahnya walaupun sebenarnya bisa saja kita mencetak selembar, tapi rasanya percetakan akan menolak. Sederhananya begini, kalau kita disuruh membuat bakwan sebanyak 5 dan 30, saya akan memilih membuat 30 buah saja. Karena menurut saya membuat bakwan 5 dan 30 belanja terigunya tetep minimal seperempat kg, minyaknya, sayurnya dan sebagainya. He3x..mungkin gambaran ini bisa menjadi contoh untuk perbandingan saja.
    Ok, mudah2an jawabannya tidak puas, sehingga Sarah bisa mencari jawaban yang lebih tepat 🙂 Terimakasih ya udah berkunjung, salam buat keluarga 😉

  15. mas, sya mw minta tolong nih.. untuk mesin” yg d sebutkan oleh mas itu (GTO, OLIVER, SOR, atau cukup mesin Toko) kegunanya dr mesin cetak tsb apa aj yah? sya mw buka percetakan kecil saja, sperti cetak nota,faktur,sejenisnya.
    tolong jelasin dong mas apa sja yg mesti di siapkan..??.
    mohon bantuanya y mas, maklum masih awam dngn percetakan..
    orang yg berbagi ilmu walau hanya sedikit akan d limpahkan rejekinya oleh Tuhan beribu ribu kali lipat.. 🙂

    • @rahmat
      Pada dasarnya GTO, OLIVER, SOR menunjukkan kemampuan area cetak (bisa dilihat dari area cetak yg sudah saya tampilkan dari masing2 mesin). Juga memang masing2 mempunyai kelebihan lain, misalnya bila menggunakan kertas tipis (seperti kertas koran, stensil) dan perlu ukuran luas, pake OLIVER. Kalo menggunakan kertas tebal (seperti ArtPaper, duplek) pake GTO.
      Kalo nyetak faktur, memo, nota dll cukup pake mesin Toko. (Mohon untuk membaca artikel terkait)
      Nuhun 🙂

  16. mas tolong jelasin lagi tentang mesin gti. oliver ama sor …
    itu mesinnya kayak gmn ya mass.. dan harganya mahal gak?
    atas balesannya terima kasihh

  17. maaf mz saya pengin nanya,.saya tertarik dg usaha percetakan tp blm da pengalaman apa2(0 besar)cuma hobi ngedesain ja.saya ingin tanyakan:apakah plat dan film itu (mav sya blm tau)?trus klo kita pakai mesin GTO, OLIVER, SOR, msn toko dan sablon untk cetak apa harus pake plat & film.
    trus apabila kita ada plat&film kok hrs bawa ke prcetakn, apa g bisa di cetak sendiri,knapa? itu aja mz,mav klo pertanyaanya sdikit bodoh,moga berkenan menjawab. trimakasih

    • …kebanyakan percetakan tidak ‘memproduksi’ film dan plat, mereka kebanyakan hanya menerima cetak saja. Ada juga yang tetep nerima file-nya, tapi tetap saja pada akhirnya pihak percetakan akan membuat film untuk diplatkan yaitu di tempat pembuatan khusus untuk pracetak. Film itu untuk mentransfer gambar ke plat, dimana plat itu nantinya yang akan mentransfer warna/gambar ke kertas. Selain film, kalkir juga banyak digunakan, tentunya kualitasnya jauh banget dibanding film. Dari beberapa artikel sudah dijelaskan fungsi dan kualitas kalkir. Kalkir banyak digunakan untuk jenis teks saja, karena untuk gambar kurang bagus. Biasanya dipakai untuk mencetak di Mesin Toko seperti produk2 karbonize (faktur, nota dll), kop surat, undangan blanko dll.
      Sablon, sepertinya hanya perlu film saja, plat bukan untuk proses sablon (mungkin demikian, he3x).
      Untuk jelasnya, bisa sesekali melihat langsung proses cetak, agar terlihat jelas fungsi plat tadi ;).
      Mohon maaf atas kekurangannya, saya juga masih belajar, he3x.

  18. mas numpang tanya saya ingin mencari mesin percetakan khusus untuk nota rangkap,tapi masih bingung apa nama mesin nya dan bagaimana proses pengerjaannya,saya mohon sarannya,terimakash sebelumnya.

    • ..istilah untuk mesin itu disebut Mesin Toko, orang percetakan pasti tau.
      Perinsipnya sama dengan mesin besar lainnya. Persentase warna untuk di mesin ini usahakan jangan di bawah 10% terutama untuk media kalkir, biasanya tidak tercetak, makanya mesin ini banyak dipakai untuk jenis teks saja, tidak untuk images/foto. Kalo untuk penggunaannya, saya malah belum paham banget, operator-nya malah jauh lebih memahami. Ehm.. saya sudah membahas ini entah di artikel mana, he3x..sekilas saja ya,takut kepanjangan, he3x. Makasih ya dah mampir 🙂

  19. aslm….
    mas sy mau nanya… tau ga jalur importir yg jual mesin image setter yg harganya rada miring tolong di infokan ya…. sekarng sy sudah mengunakan oliver58e,hamada700dx, dan mesin uv vernis…. tingal image setter yg blum punya rencana bulan ini sy mencarinya….
    di tunggu infonya…. maaf merepotkan
    waslm…

  20. saya mau tnya pa…..ad ga mesin untuk apdruk sablon……


Tinggalkan komentar


Entries dan komentar feeds.