Kalkir, “Si Pemanis”

28 September 2010 pukul 00:59 | Ditulis dalam Tak Berkategori | 18 Komentar

Tipis, lebih keras/kaku daripada HVS, agak transfaran, banyak orang biasa menyebutnya kertas minyak, itulah kertas kalkir. Kalkir juga biasa dipakai media transfer sebagai pengganti film untuk kebutuhan cetak pada plat. Sebagai ‘film, kalkir lebih banyak berperan untuk percetakan yang jenis teks, seperti dokumen karbonise (faktur, surat jalan, kwitansi dll), teks pada undangan blanko dan masih banyak lagi.

Selain fungsi-fungsi tersebut, kalkir juga bisa ‘berperan’ untuk menambah pemanis pada undangan, terutama jenis hard cover. Karena bentuknya yang transfaran, sehingga bila dipadukan dengan kertas warna gelap akan menimbulkan warna unik dan terkesan luks. Banyak juga yang menggunakan sebagai lembaran pembuka pada isi undangan, misalnya untuk penulisan nama pengantin, kata-kata mutiara, media ornamen atau lainnya, tergantung kreativitas pemakainya.

Kalkir juga banyak berperan bagi para arsitek, cetak sablon, dan mungkin masih banyak peran lain yang sangat penting. Sebagai media cetak, tentu saja kalkir menyerap tinta cetak yang baik, sehingga untuk media cetak mesin besar hasilnya bagus, hanya memang fisiknya yang transfaran sehingga memerlukan kertas/media bagian lainnya untuk mempertegas hasil cetakan, bahkan sengaja membiarkannya transfaran jika dianggap lebih mempercantik 😉

Dalam menggunakan kalkir, sama saja dengan kertas lainnya, terutama jangan sampai terlipat-lipat karena akan berbekas dan susah untuk mengembalikan ke asalnya, mengingat jenis kertas ini memang lebih kaku tapi tidak getas.

Bahasan ini sama seperti artikel lain, tanpa referensi, he3x. Mohon maaf jika tidak puas dan mohon untuk mencari lagi referensi yang lebih lengkap dan bermakna. Mungkin sebagai bahan inspirasi, karena kertas ini kuat dan putih namun juga transfaran, mungkin anda bisa mencoba “mengajaknya” untuk menciptakan produk kerajinan tangan dalam bentuk lain, sehingga akan menciptakan produk baru, bahkan tanpa proses cetak, artinya bisa meminimalis biaya produksi coba deh 😉

 

Aliya

 

18 Komentar »

RSS feed for comments on this post. TrackBack URI

  1. nuhun kang, dicontek ah.. 😉

    • sip, gpp Kang, kalem weh he3x…

  2. saya baru pertama kali mampir disini, postingan yang penuh dengan info, bermanfaat sekali.

  3. tips cara print kalkir pakai printer epson t1100 gimana ya bro.. kok susah banget pas print pake kalkir ga mau detek gitu sensornya ga mau baca.. dengan led kedip2 seperti paperjam gitu padahal ngga.. pas pake kertas hvs mau print.. tolong bantu bro..

    • ..barangkali karet penggulung kertasnya sudah aus Kang (barangkali lho ya..). Tapi kalo printernya masih baru mah nggak mungkin. Seharusnya bisa, C90 saja bisa 🙂
      Jadi, belum ada gambaran neh, he3x mohon maaf ya, semoga ada temen2 yang punya pengalaman neh, mohon share ya ilmu nya 🙂

  4. kertas kalkir yg paling tebal tu ukuran berapa ya? klo aq tw c yg umum ukuran 90/95grm. klo yg lbh tebal lg ada ndak ya?

    • wadoh belum tau neh, he3x.. moga ada temen yang mo nambahin.. 😉

  5. thank’s artikelnya, tp msh kurang banyak… boleh ditambah lagi..

  6. mas punten mo nanya font boleh ga? bisa minta emailnya?
    biar saya bisa kirim contoh fontnya

  7. Maaf mo nanya soal kertas kalkir sekaligus minta sarannya..
    1. kalo mo buat undangan dari kalkir apakah lebih baik beli yang gulungan atau yg sudah dipotongin? ( pengen yg lebih murah, uk.undangan 21×29.7cm )
    2. trus kl cetak di kertas kalkir brp ya? untuk yg 1 warna & 3 warna?
    3. apa sekali cetak ada batas untuk brp lembarnya?
    4. kalo penghitungan harga poly emas/perak di kertas kalkir gmn?
    Makasih sebelum & sesudahnya

    • 1. Kalo sekiranya ukuran tersebut masuk (misalnya maks folio), ya sudah mending yang rim2an sajah, apalagi jumlah nya tidak terlalu banyak. Tapi kalo ukurannya lebih besar dari folio dan kebutuhannya lebih banyak sebaiknya beli yang masih bahan dan bisa dipotong sesuai kebutuhan 🙂
      2. Tiap percetakan mempunyai harga cetak berbeda2 tiap platnya,
      3. …ya kisaran 60-75rb, untuk minimal cetak 2500pcs (satu muka)
      4. maksudnya poil bukan ya? soalnya dicetak juga ada tinta warna emas dan perak.. he3x. Kalo poil, tergantung pada ukuran matres poil dan tentunya qty. Apakah matres tersebut berukuran minimal, atau tidak, untuk itu harus diketahui dulu ukurannya. Untuk gambaran, jika masuk ukuran minimal, matres poil saja sekitar 30rb, dan biaya poilnya sekitar 25rb. Untuk semua komponen yang dibahas, sebaiknya survey langsung deh, soalnya tiap tukang poil juga beda2 heuheu..

      • Makasih infonya kang dry bermanfaat bgt, tp ngemeng2 mesin cetak dikertas kalkir beda gitu ama dikertas yang buat undangan. nama mesinnya apa? (biar ga gaptek bgt & dimahalin kl nanya2 ama prcetakan hehe) soalnya sy coba tanya percetakan yg online masa 200 ribu sekali naik itupun max 1 rim padahal cuma cetak kata2 n gambar kembang kecil.

  8. brmanfaat…
    rate 5 star

  9. nuhun, kalo tempat ngeprint yang bisa ngeprint kertas kalkir dimana ya kang, kalo ada referensi boleh lho…

    • kalo di bandung banyak di jl. pagarsih (yang saya tau) 🙂

  10. nuhun mas…kertas kalkir bisa di print warna gak ya, selain hitam..kalo ada apakah printernya menggunakan printer khusus…kalau iya, apa nama printernya?apa pake printer biasa aja uda bisa print kalkir yang hasil warna selain hitam…tq mas^^…


Tinggalkan Balasan ke Hendry Batalkan balasan


Entries dan komentar feeds.